IKLAN

Selasa, 19 Februari 2013

Hoegeng Imam Santoso

Hoegeng Imam Santoso 
(lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 14 Oktober 1921 – meninggal 14 Juli 2004 pada umur 82 tahun) adalah salah satu tokoh militer dan kepolisian Indonesia dan juga salah satu penandatangan Petisi 50.

hoegeng iman santoso
Kejujuran Adalah Landasan Polisi Dalam Bertugas
HOEGENG IMAN SANTOSO, pernah dengar namanya? beliau merupakan Kapolri yang pernah merupupakan Kapolri yang pernah menolakhadiah rumah dan berbagai isinya saat menjalakan tugas sebagai Kepala Direktorat Reskrim Polda Sumatra utara tahun 1956 .Ketika itu, Hoegeng dan keluarganya lebih memilih motel dan mau pindah ke rumah dinas jika isi nya hanya benar-benar barang inventaris kantor saja .Semua barang-barang mewah pemberian itu akhirnya diletakkan Hoegeng dan anak buahnyadi pinggir jalan saja.Hoegeng adalah kapolri di tahun 1968-1971.Ia juga pernah menjadi kepala Imigrasi pada tahun 1960.di era pemerintahan presiden Soekarno,Hoegeng bahkan pernah menjabat sebagai menteri .kedisiplinan dan kejujuran selalu menjadi simbol Hoegeng dalam menjalankan tugasnya ini terkadang melakukan penyamaran dalam beberapa penyelidikan . Kasus-kasus besar yang pernah ditangani antara lain kasus pemerkosaan sum tukang jamu gendong yang di kenal dengan kasus sum kuning,yang melibatkan anak pejabat. Ia juga pernah membongkar kasus penyelundupan mobil yang di lakukan oleh Robby Tjahjadi, yang notabene(katanya) dekat dengan keluarga Cendana .kasus inilah yang kemudian sering diduga sebagai penyebabkan pencopotan Hoegeng dipensiunkan pada usia 49tahun,di saat ia sedang melakukan pemberhentian dijajaran kepolisian .Kabar pencopotan itu di terima Hoegeng secara mendadak.kemudian Hoegeng di tawarkanuntuk menjadi duta besar di sebuah negar Eropa,namun ia memolak. Aladannya karena ia adalah seorang polisi dan bukan politisi.
       Begitu dipensiunkan ,Bapak kemudian mengabarkan kepada Ibunya .dan Ibunya hanya berpesan ,Selesaikan tugas dengan kejujuran.Karena kita masi bisa makan makan nasi pakai garem.ujar "Roelani"."Dan kata-kataitulah yang menguatkan saya".tambahnya.
  Memasuki masa pensiunnya, Hoegeng menghabiskan waktu dengan menekuni hobinya sejak remaja ,yakni bermain musik Hawaiian dan melukis. Lukisan itulah yang kemudian menjadi sumber Hoegeng untuk membiayai hidup dan keluarganya. Karena mengandalkan uang pensiunanyang hanyaRp10.000 belumlah cukup,itu pun hanya diterima sejumlah Rp7.500 oleh Hoegeng.(Suara Remaja)

 

Latar belakang                                                                                  

Dia masuk pendidikan HIS pada usia enam tahun, kemudian melanjutkan ke MULO (1934) dan menempuh sekolah menengah di AMS Westers Klasiek (1937). Setelah itu, dia belajar ilmu hukum di Rechts Hoge School Batavia tahun 1940. Sewaktu pendudukan Jepang, dia mengikuti latihan kemiliteran Nippon (1942) dan Koto Keisatsu Ka I-Kai (1943). Baru dia diangkat menjadi Wakil Kepala Polisi Seksi II Jomblang Semarang (1944), Kepala Polisi Jomblang (1945), dan Komandan Polisi Tentara Laut Jawa Tengah (1945-1946). Kemudian mengikuti pendidikan Polisi Akademi dan bekerja di bagian Purel, Jawatan Kepolisian Negara.
Mas Hoegeng di luar kerja terkenal dengan kelompok pemusik Hawaii, The Hawaiian Seniors. Selain ikut menyanyi juga memainkan ukulele. Sering terdengar di Radio Elshinta dengan banyolan khas bersama Mas Yos.

Karier Kepolisian                                                                             

Banyak hal terjadi selama kepemimpinan Kapolri Hoegeng Iman Santoso. Pertama, Hoegeng melakukan pembenahan beberapa bidang yang menyangkut Struktur Organisasi di tingkat Mabes Polri. Hasilnya, struktur yang baru lebih terkesan lebih dinamis dan komunikatif. Kedua, adalah soal perubahan nama pimpinan polisi dan markas besarnya. Berdasarkan Keppres No.52 Tahun 1969, sebutan Panglima Angkatan Kepolisian RI (Pangak) diubah menjadi Kepala Kepolisian RI (Kapolri). Dengan begitu, nama Markas Besar Angkatan Kepolisian pun berubah menjadi Markas Besar Kepolisian (Mabak).
Perubahan itu membawa sejumlah konsekuensi untuk beberapa instansi yang berada di Kapolri. Misalnya, sebutan Panglima Daerah Kepolisian (Pangdak) menjadi Kepala Daerah Kepolisian RI atau Kadapol. Demikian pula sebutan Seskoak menjadi Seskopol. Di bawah kepemimpinan Hoegeng peran serta Polri dalam peta organisasi Polisi Internasional, International Criminal Police Organization (ICPO), semakin aktif. Hal itu ditandai dengan dibukanya Sekretariat National Central Bureau (NCB) Interpol di Jakarta.
Tahun 1950, Hoegeng mengikuti Kursus Orientasi di Provost Marshal General School pada Military Police School Port Gordon, George, Amerika Serikat. Dari situ, dia menjabat Kepala DPKN Kantor Polisi Jawa Timur di Surabaya (1952). Lalu menjadi Kepala Bagian Reserse Kriminil Kantor Polisi Sumatera Utara (1956) di Medan. Tahun 1959, mengikuti pendidikan Pendidikan Brimob dan menjadi seorang Staf Direktorat II Mabes Kepolisian Negara (1960), Kepala Jawatan Imigrasi (1960), Menteri luran Negara (1965), dan menjadi Menteri Sekretaris Kabinet Inti tahun 1966. Setelah Hoegeng pindah ke markas Kepolisian Negara kariernya terus menanjak. Di situ, dia menjabat Deputi Operasi Pangak (1966), dan Deputi Men/Pangak Urusan Operasi juga masih dalam 1966. Terakhir, pada 5 Mei 1968, Hoegeng diangkat menjadi Kepala Kepolisian Negara (tahun 1969, namanya kemudian berubah menjadi Kapolri), menggantikan Soetjipto Joedodihardjo. Hoegeng mengakhiri masa jabatannya pada tanggal 2 Oktober 1971, dan digantikan oleh Drs. Mohamad Hasan.

Penghargaan                                                                                       

Atas semua pengabdiannya kepada negara, Hoegeng Imam Santoso telah menerima sejumlah tanda jasa,
  • Bintang Gerilya
  • Bintang Dharma
  • Bintang Bhayangkara I
  • Bintang Kartika Eka Paksi I
  • Bintang Jalasena I
  • Bintang Swa Buana Paksa I
  • Satya Lencana Sapta Marga
  • Satya Lencana Perang Kemerdekaan (I dan II)
  • Satya Lencana Peringatan Kemerdekaan
  • Satya Lencana Prasetya Pancawarsa
  • Satya Lencana Dasa Warsa
  • Satya Lencana GOM I
  • Satya Lencana Yana Utama
  • Satya Lencana Penegak
  • Satya Lencana Ksatria Tamtama.

 

 berbagai sumber