IKLAN

Jumat, 02 September 2011

MERAWAT TANGKI MOTOR HONDA TIGER (MOTOR SPORT)

Bagi para pemilik sepeda motor Honda terutama motor Sport ( Tiger 2000, Mega pro, GL Pro series) terkadang secara tak sadar mengabaikan akan pentingnya menjaga kebersihan bagian dalam dari tanki bahan bakar (fuel tank). Gejala dari tanki yang dalamnya terkontaminasi oleh karat dapat dideteksi dengan cara membuka penutup mur kran bensin dengan kunci ring 10 mm gambar (A) akan terlihat air atau karat yang menumpuk. Air atau karat yang terjadi didalam tanki akan memengaruhi terhadap unjuk kerja mesin itu sendiri seperti tersendat-sendat. Beberapa faktor penyebabnya antara lain :

Kondisi tanki sering kosong atau isinya sedikit pada saat motor diparkir semalaman, akan terjadi pegembunan udara yang menghasilkan uap air.
  • Mencuci motor dengan air bertekanan tinggi saat water gun mengarah ke lubang tutup tanki (gambar B) ada air yang masuk ke tangki melalui lubang pernapasan.
  • Pada saat motor dipakai di musim hujan, terutama saat cover tutup lubang kunci (Gambar C) tidak menutup maksimal.









  • Cara membuka baut Penguras Kran Bahan Bakar


    Berikut tips untuk mencegah bahan bakar terkontaminasi air :

    1. Pastikan tanki bahan bakar selalu penuh (FULL) saat sepeda motor diparkir malam hari.
    2. Memposisikan tuas kran selalu di posisi ON hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar bensin yang mengalir ke karburator selalu di filter oleh saringan kasa halus (strainer). (Katup RES / Cadangan hanya dipergunakan saat kondisi darurat sehinggga ketika kita kelupaan sampai motor mogok habis bensin, sebetulnya masih ada tersisa didalam tangki kurang lebih 1,5 liter.
    3. Jangan menyemprotkan air bertekanan tinggi ke tutup tangki.
    4. Lakukan pengurasan secara berkala di bengkel resmi honda (AHASS) min. 6 bulan sekali.

    15 Gejala Kanker yang Perlu Diwaspadai

    Kanker memang momok bagi siapa pun. Penyakit ini kadang muncul kapan saja dan bisa menyerang siapa saja tanpa menunjukkan gejala atau tanda-tanda.




    Di antara sekian banyak jenis kanker, memang ada yang tidak memberikan gejala pada awal perkembangannya. Tanda-tanda biasanya baru tampak setelah kanker berkembang pesat. Padahal, dengan mewaspadai dan menemukan gejala kanker sejak dini, tentu pengobatan akan relatif menjadi lebih mudah.

    Bila sudah terlambat, maka kanker dapat menyebar ke berbagai organ tubuh dan menyulitkan proses penyembuhan. Oleh karena itu, ada baiknya kita mengenali beberapa gejala kanker berikut ini. Gejala kanker sangatlah beragam dan bisa berbeda-beda pada setiap kondisi dan setiap pasien. Setidaknya ada 15 gejala kanker yang perlu Anda waspadai:


    1. Perubahan pada payudara

    Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan warna kulit menjadi kemerahan patut diwaspadai sebagai indikasi kanker. Rasa gatal, kulit mengelupas, atau ruam di payudara selama berminggu-minggu juga perlu diwaspadai. Perubahan lain pada kulit payudara, seperti bengkak, kulit tertarik ke dalam, atau mengerut, juga harus dicurigai sebagai gejala.

    Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang meski hal ini jarang terjadi. Setiap benjolan di payudara sebaiknya perlu diwaspadai, terutama jika keluar cairan dari puting.


    2. Rasa nyeri yang tidak biasa

    Seiring bertambah usia, makin sering Anda rasakan sakit dan nyeri. Rasa nyeri yang terus-menerus dan tidak biasa bisa merupakan tanda kanker. Terlebih lagi, nyeri ini bukan disebabkan luka atau sakit yang pernah dirasakan sebelumnya.

    3. Perubahan pada testis

    Kanker testis/buah pelir sering muncul pada pria usia 20-39 tahun. Setiap perubahan ukuran pada testis, baik membesar maupun mengecil, harus tetap diwaspadai. Begitu pula jika terjadi pembengkakan atau perasaan berat di skrotum. Kadang kanker testis bisa berkembang sangat cepat sehingga akan lebih baik jika Anda mengetahuinya sedini mungkin.


    4. Perubahan pada kelenjar getah bening

    Jika Anda menyadari ada benjolan atau pembengkakan, baik di ketiak maupun leher atau di mana saja, maka waspadalah! Terlebih lagi jika benjolan itu membesar dari hari ke hari dan berlangsung lama bahkan hingga lebih dari satu bulan.

    5. Demam


    Selain menandai beragam penyakit seperti radang paru, tenggorokan, dan infeksi, demam juga bisa menandai adanya kanker. The American Cancer Society menyatakan, demam adalah salah satu gejala yang terjadi pada kanker darah stadium awal, khususnya leukemia atau limfoma. Sering kali, demam muncul ketika kanker sudah menyebar ke organ tubuh lainnya.

    6.  Berat badan turun dratis tiba-tiba

    Penurunan berat badan yang tiba-tiba (lebih dari 10 persen berat badan) dan di luar dugaan tanpa upaya tersendiri dalam waktu singkat perlu diwaspadai. Biasanya penurunan bobot secara drastis ini berkaitan dengan kanker kolon atau kanker organ pencernaan lainnya.


    7. Gangguan nyeri perut dan depresi

    Setiap pria yang mengalami gangguan nyeri perut disertai depresi perlu diperiksa lebih lanjut karena para ahli menemukan adanya hubungan antara depresi dengan kanker pankreas.

    8. Lelah berlebihan

    Seperti halnya demam, lelah berlebihan yang tidak membaik dengan istirahat juga bisa menjadi salah satu gejala kanker. Biasanya kondisi ini timbul setelah kanker berkembang, meski bisa terjadi juga pada fase dini seperti pada leukemia atau kanker usus besar.


    9. Batuk tak kunjung sembuh

    Batuk selalu dikaitkan dengan flu dan alergi. Akan tetapi, batuk terus-menerus dalam periode lama, sekitar tiga atau empat minggu, harus diperhatikan karena bisa merupakan gejala kanker atau pertanda adanya masalah lain, seperti radang paru-paru kronis.

    10. Sulit menelan


    Jangan pernah menyepelekan kondisi ini. Kesulitan menelan makanan atau selalu merasa ada yang tersangkut di kerongkongan bisa saja menandai adanya kanker pada saluran pencernaan, seperti kanker esofagus.

    11. Perubahan pada kulit

    Anda harus memperhatikan bukan hanya perubahan di tahi lalat, melainkan juga pigmentasi kulit. Perdarahan di kulit atau kulit yang mengelupas hebat dalam waktu beberapa minggu dan tidak hilang bisa merupakan salah satu pertanda kanker kulit.

    12. Terjadi perdarahan di tempat yang tidak seharusnya


    Kapan pun Anda melihat adanya darah dari bagian tubuh yang tidak seharusnya, seperti batuk atau muntah darah, perdarahan di feses dan urine, saatnya menemui dokter dan mengetahui penyebabnya sesegera mungkin karena bisa saja kanker penyebabnya.

    13. Perubahan di mulut

    Jika Anda merokok atau mengunyah tembakau, waspadalah bila ada bercak putih di dalam mulut, atau titik putih yang tidak hilang di lidah, karena ini merupakan tanda leukoplakia (area tempat kanker berada sebelum muncul), yang bisa saja menjadi kanker mulut jika terus menerus iritasi.


    14. Problem saat berkemih

    Bertambahnya usia seorang pria, problem saat berkemih menjadi makin sering dialami. Bisa terjadi perasaan tidak lampias saat berkemih, ketidakmampuan menahan kencing, bahkan frekuensi kencing yang semakin sering. Waspadalah jika keadaan ini tidak membaik dan bertambah parah karena bisa merupakan pertanda kanker, meski pembesaran prostat di usia lanjut juga bisa menjadi penyebabnya.

    15. Gangguan pencernaan

    Gangguan pencernaan yang terus-menerus dan berulang-ulang bisa saja merupakan indikasi adanya kanker pada esofagus, tenggorokan, atau perut. Khususnya pada wanita, rasa kembung yang tak biasa disertai perut membesar sehingga sering merasa kenyang dan tak bisa makan patut diwaspadai sebagai gejala kanker ovarium. 


    Berikan sedikit waktu Anda untuk mengamati dan menyayangi diri sendiri. Bukankah lebih baik jika problem kesehatan Anda teratasi sedini mungkin? Semoga petunjuk ini bisa membuat Anda lebih waspada dalam mengenali gejala-gejala kanker sebelum terlambat. 

    Semoga bermanfaat ...


    Lima Mitos yang Salah Tentang Deodoran (Must Read)



    Jangan telan bulat-bulat semua informasi yang Anda dengar. Di bawah ini ada lima mitos yang salah tentang deodoran dan antiperspiran, yang sudah dibantah oleh banyak ahli termasuk oleh American Cancer Society.



    1. Deodoran meningkatkan risiko kanker payudara.


    Nyaris tak ada bukti ilmiah yang mendukung mitos ini. Sejumlah ilmuwan pernah melakukan penelitian di tahun 2002, melibatkan 813 wanita pengidap kanker payudara dan 793 wanita yang sehat. Para ilmuwan tersebut tak menemukan adanya hubungan antara risiko kanker payudara, penggunaan deodoran, maupun kebiasaan mencukur rambut ketiak.

    2. Memakai deodoran setelah mencukur rambut ketiak membuat bahan kimia yang berbahaya jadi lebih mudah masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan kanker payudara.
    Jika Anda bercukur dan tak sengaja melukai kulit ketiak Anda, kulit Anda berisiko terkena infeksi. Dan jika kulit yang luka atau terinfeksi terkena paparan deodoran, tentu saja akan menimbulkan iritasi kulit. Bukan kanker payudara.

    3. Deodoran mengandung bahan kimia bernama parabens yang menyebabkan kanker.

    Penelitian menunjukkan bahwa parabens mengandung substansi yang mirip dengan hormon estrogen. Jika tubuh terpapar banyak estrogen, risiko kanker payudara memang meningkat. Namun estrogen yang terdapat dalam parabens jauh lebih sedikit dibanding estrogen yang dihasilkan secara alami oleh tubuh kita. Fakta lainnya: parabens tak hanya terdapat pada deodoran, tapi juga shampo, body lotion, sun screen, dan berbagai jenis make up. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa parabens bisa ditemukan pada urine 99% manusia. Dan hingga kini belum ada bukti bahwa parabens menyebabkan kanker.

    4. Antiperspirant membuat produksi keringat berkurang. Racun-racun berbahaya di dalam tubuh pun jadi tak terbuang.
    Tubuh membersihkan diri dari racun-racun yang berpotensi menyebabkan kanker bukan lewat keringat, melainkan dengan bantuan ginjal dan hati. Bahan-bahan berbahaya ini "diusir" keluar dari darah melalui urine dan feces.

    5. Risiko kanker payudara bagi pria lebih kecil karena mereka tak mencukur bulu ketiak dan bahan-bahan deodoran tak terserap masuk ke dalam kulit.
    Pria lebih jarang terkena kanker payudara dibanding wanita karean pria memiliki jaringan payudara yang lebih sedikit dibanding wanita. Jaringan payudara wanita jumlahnya seratus kali lipat pria, jadi wajar saja jika risiko kanker payudara pada wanita pun seratus kali lebih besar. Hal lain yang menyebabkan perbedaan tingginya risiko kanker payudara adalah hormon. Jika seorang pria memiliki kadar hormon estrogen yang tinggi, ia pun berisiko lebih besar untuk terkena kanker payudara. Semua tak ada hubungannya dengan rambut ketiak maupun penggunaan deodoran.


    ASAM URAT

    berhubung terjangkitnya sang penulis di blog ini terkena gejala asam urat,maka si penulis ingin berbagi postingan postingin bagi para bloger tentang menyangkut " Asam Urat"pertama gejalanya seperti kesemutan, nyeri di persendian, dan ngilu dibagian tubuh (terkhusus kaki).

    umumnya yang terserang asam urat adalah
    para pria, sedangkan pada perempuan persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause.

    Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause.

    Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersbut.

    Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat menopause, barulah perempuan terkena asam urat.

    Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih

    Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan, kegemukan, dan suku bangsa.

    Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol.

    Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat.

    Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea food: udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri.

    Cek Darah yang Penting untuk Pria

    Jakarta, Salah satu pemeriksaan kesehatan yang paling penting adalah cek darah. Untuk pria setidaknya ada 6 cek darah penting yang sebaiknya jangan dilewatkan.

    Darah bisa menungungkapkan rincian penting mengenai kondisi yang terjadi di dalam tubuh seseorang, karenanya terkadang seseorang bisa mengetahui gangguan atau penyakit di tubuhnya melalui pemeriksaan darah.

    Seperti dikutip dari Menshealth, Minggu (14/11/2010) ada 6 pemeriksaan darah yang sebaiknya dilakukan oleh kaum laki-laki, yaitu:

    Cek darah lengkap
    David Perkins, MD seorang ahli penyakit dalam di St Davids, Pennsylvania menuturkan dengan melakukan cek darah lengkap diketahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, platelet darah, proporsi sel darah merah dalam total volume darahnya serta pengukuran kadar hemoglobin. Dengan cek darah lengkap bisa diketahui sinyal dari anemia serta gangguan darah lainnya.

    Cek kadar gula dalam darah

    Tes darah ini bisa menjadi pelacak untuk gangguan diabetes tipe 2, untuk penyakit diabetes tipe 2 ini dilakukan sebelum dan sesudah puasa. Jika didapatkan nilai yang tinggi pada salah satu pemeriksaan, maka disarankan untuk melakukan tes toleransi glukosa oral (oral glucose-tolerance test/OGTT). Hal ini penting karena penyakit diabetes bisa menyebabkan komplikasi di hampir semua organ tubuh.

    Cek darah untuk mengetahui kadar lemak

    Pada pemeriksaan darah ini dapat diketahui jumlah kolesterol baik (HDL), kolesterol jahat/LDL (sebaiknya di bawah 130 mg/dl darah) dan juga trigliserida (sebaiknya kurang dari 150 mg/dl darah). Jika memiliki faktor risiko terhadap penyakit kardiovaskuler, riwayat keluarga hipertensi atau perokok, maka kadar LDLnya harus di bawah 100 mg/dl darah.

    Cek darah sebagai tanda peradangan

    Peradangan di arteri bisa dilacak dengan melakukan pemeriksaan terhadap kadar C-reactive protein (CRP) di dalam darah. Jika kadar CRP dan total kolesterolnya tinggi, maka berisiko lebih besar terkena serangan jantung. Pemeriksaan ini sangat sensitif terhadap segala macam peradangan, untuk itu sebaiknya dilakukan dua kali paling tidak berjarak sebulan dan diambil nilai rata-ratanya.

    Cek darah untuk pemeriksaan prostat
    Gangguan prostat merupakan salah satu penyakit yang ditakuti oleh kaum pria. Karenanya pemeriksaan prostate-specific antigen (PSA) bisa menjadi deteksi dini, jika nilainya tinggi kemungkinan menunjuk pada pembesaran prostat jinak atau infeksi bakteri yang dikenal dengan prostatitis. Umumnya tes ini direkomendasikan saat berusia 40 atau 50 tahun.

    Cek darah untuk pemeriksaan tiroid
    Meski gangguan tiroid lebih banyak terjadi pada perempuan, tapi bukan berarti laki-laki terbebas dari penyakit ini. Kadar stres dan juga kurangnya tidur bisa menjadi biang keladi dari gangguan tiroid. Karenanya lakukan pemeriksaan darah untuk gangguan tiroid baik bipotiroid maupun hipertiroid.

    Perbandingan/Membedakan Cairan Vagina Normal dan Tidak Wajar (Keputihan)

    Setiap wanita normal pasti akan mengeluarkan cairan dari dalam vagina secara rutin untuk membersihkan vagina secara alami yang terjadi secara otomatis tanpa kita sadari. Cairan vagina itu juga berfungsi sebagai pelumas serta pelindung dari kuman penyakit yang membahayakan kesehatan reproduksi wanita. Cairan ini bisa dijadikan sebagai media untuk melihat apakah ada masalah kesehatan atau tidak.

    Berikut ini adalah beberapa perbedaan tanda-tanda atau ciri-ciri cairan vagina yang sehat dan normal dengan yang tidak sehat alias bermasalah :

    1. Dari Penampakan Warna Cairan Vagina

    - Normal & Sehat : Warnanya bening jernih sampai keputih-putihan
    - Tidak Normal : Agak terlihat abu-abu, hijau atau kuning

    2. Dari Segi Jumlah Banyaknya Cairan Vagina Yang Keluar

    - Normal & Sehat : Normal seperti biasa saat sehat
    - Tidak Normal : Lebih banyak daripada normal

    3. Dari Sisi Aroma atau Bau Cairan Vagina

    - Normal & Sehat : Cenderung tidak berbau atau bau seperti sabun
    - Tidak Normal : Bau amis atau bau busuk yang tidak sedap

    4. Dari Rasa di Kulit Yang Ditimbulkan Cairan Vagina

    - Normal & Sehat : Tidak berasa apa-apa
    - Tidak Normal : Bisa muncul rasa gatal atau rasa sakit

    5. Dari Rasa Saat Buang Air Kecil (BAK) / Kencing / Pipis

    - Normal & Sehat : Tidak ada masalah apapun
    - Tidak Normal : Ada rasa sakit saat buang air kecil

    6. Dari Rasa Saat Melakukan Hubungan Seksual Intim Suami Isteri

    - Normal & Sehat : Tidak merasakan apa-apa
    - Tidak Normal : Terasa tidak nyaman atau ada rasa sakit yang tidak seperti biasanya ketika sehat

    7. Dari Ada Tidaknya Darah Saat Tidak Menstruasi

    - Normal & Sehat : Hanya keluar darah kotor saat mens saja
    - Tidak Normal : Bisa keluar darah secara tiba-tiba di luar haid

    8. Dari Penampakan Fisik / Tekstur Cairan Vagina

    - Normal & Sehat : Biasa saja tidak ada sesuatu yang mencurigakan
    - Tidak Normal : Ada sesuatu yang tidak seperti biasanya

    Cairan vagina pada perempuan yang tidak normal atau tidak sehat biasanya disebabkan oleh berbagai penyebab, seperti infeksi vagina oleh bakteri dan jamur. Jika anda menunjukkan gejala-gejala keputihan dengan cairan vagina yang tidak wajar, maka segera saja konsultasi ke dokter, jangan ditunda-tunda agar dapat cepat diobati sampai tuntas. Jangan berantas semua bakteri dalam vagina, karena ada juga bakteri yang menguntungkan kita.

    Untuk menjaga kondisi vagina tetap vit sehat sebaiknya anda melakukan berbagai tindakan pencegahan yang dapat menghindarkan anda dari serangan infeksi jamur dan bakteri yang dapat menyebabkan masalah cairan vagina (keputihan). Yaitu dengan rajin membersihkan diri, menjaga kulit sekitar vagina tetap kering dan bersih, menggunakan celana dalam yang sejuk dan udara bisa keluar masuk, dan lain sebagainya.