IKLAN

Rabu, 03 November 2010

Mencegah Hack Facebook


login facebook) dan Facebook meskipun keduanya memakai password yang berbeda.

Jika FB anda diubah passwordnya, sebenarnya masih bisa direcovery melalui Forgot password. Password baru akan dikirim ke email anda. Tetapi banyak kasus, email juga diubah passwordnya. Untung jika anda tau Security Question/email alternatifnya, kalo gak, apa jadinya...?

Mulai sekarang amankan id facebook anda sekarang juga. Caranya :

1. Minimal anda harus punya 2 email (Lebih disarankan Gmail, karenaakan ribet jika pake Yahoo). Buatlah email baru dengan mengisikan email alternatif dengan nama email lama anda (yang masih aktif dan bisa dibuka).


2. Kemudian catat di notepad security Question and Answer.


3. Usahakan ketiganya (FB, email login FB, dan email cadangan) berbeda password.


4. Ganti email login facebook anda dengan Email yang baru saja dibuat.


5. Hilangkan Nama email anda di info profile. Klik pada gambar kunci. Who see this? : None



Perlindungan berlapis sudah terpasang

Kemudian cara mengatasi jika FB anda diganti password.

1. masuk ke facebook


2. reset password dengan memasukkan nama email anda di sini


3. Buka email anda,

* Jika email bisa dibuka, akan ada password baru untuk FB anda.
* Jika email anda tidak bisa dibuka, lakukan hal yang sama sengan Mengklik forgot password pada halaman depan penyedia email anda. misal, gmail.com atau mail.yahoo.com.

4. Ikuti langkahnya, masukin nama email alternatif, maka akan dikirim password email anda ke email alternatif tsb.


5. Nah buka email alternatif anda. maka anda akan menemukan password baru, lalu bukalah email login facebook anda.


6. Setelah itu, anda akan mendapatkan password Baru Facebook anda.


7. Jangan lupa, mengganti password dengan yang baru dan dibuat berbeda.


8. Rahasiakan email alternatif anda, jangan terlalu sering dibuka di warnet/tempat umum. Karena itu senjata terakhir anda.

Internet melalui Jaringan Listrik Digital Power Line (DPL)

Norweb Communications perusahaan patungan Inggris dan Canada adalah yang pertama kali mengetengahkan teknologi Digital Power Line (DPL) yang memungkinkan akses Internet melalui jaringan distribusi listrik yang terpasang di rumah tangga dengan kemampuan transfer data digital berkecepatan 1 Mbps. Rekayasa teknologi dimanfaatkan untuk mentransmisikan arus data digital lewat sinyal listrik tegangan rendah yang terpasang antara rumah tangga dengan gardu distribusi listrik hingga menjadikannya seakan suatu Local Area Network, dimana gardu distribusi listrik berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data. Gardu kemudian dihubungkan ke pusat jaringan transmisi yang berfungsi sebagai Internet switching points yang terdiri atas sirkuit fiber optik yang menjalankan Internet dengan protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yang merupakan standard transmisi data antar komputer yang terhubung ke Internet.Untuk dapat menggunakan sistem DPL pengguna Internet di rumah memerlukan untuk memasang perangkat serupa modem, yang berfungsi sebagai alat pengirim dan penerima data yang sekaligus juga berfungsi sebagai perangkat interface yang akan memisahkan paket data dari muatan listrik. Perangkat yang disatukan dengan kotak pencatat meter listrik tersebut kemudian tinggal dihubungkan dengan komputer yang telah dilengkapi memakai Ethernet.

Inggris selama 2 tahun dengan hasil yang memuaskan. Sukses uji coba ditunjukkan dengan keberhasilan untuk meniadakan kelemahan yang tadinya diperkirakan ada, yakni munculnya gangguan interferensi frekwensi radio antara sinyal data dan sifat elektromagnetis listrik pada saat transmisi data dan adanya gangguan semacam noise pada jaringan distribusi listrik.

Atas keberhasilan terobosan teknologi ini berbagai perusahaan Eropa tengah bersiap guna mengoperasikan penyedian Internet lewat jaringan kabel listrik. Diperkirakan terdapat pasar sebesar 35 juta pelanggan potensial untuk kawasan Eropa dan Asia saja.

Menurut info terkini di negara bagian Baden-Wurttenberg, Jerman penyediaan akses ke Internet lewat jaringan listrik ini akan mulai dioperasikan secara komersial pada awal 2001. Biaya instalasi 1.000 DM dengan kecepatan transfer data sebesar 1 Mbps atau 20 x ISDN (Intergrated Services Digital Network umumnya berspesifikasi kecepatan 64 Kbps).

Selain kecepatan transfer data yang tinggi dan biaya instalasi yang kompetitif, keunggulan lain aplikasi sistem DPL, yakni : instalasi alat yang relatif sederhana, terkoneksi selama 24 jamterus menerus, serta tidak mememerlukan jalur telepon berikut pemakaian pulsanya. Dan khusus untuk Indonesia bisa menguntungkan dari segi pemassalan Internet ke berbagai pelosok terpencil dengan mengikuti sebaran jaringan PLN yang telah ada, selain alternatif diversifikasi ladang usaha tambahan bagi PLN sebagai penyedia jasa layanan Internet.

Namun diakui masih ada sisi kelemahan aplikasi Digital Power Line, yakni kecocokannya (compatibility) pada jenis sistem jaringan transmisi yang digunakan. Perbedaan jaringan sistem transmisi daya inilah yang menghambat kelancaran teknologi ini dalam menembus pasar Amerika. Di Eropa gardu distribusi listrik lokal umumnya mencatu daya listrik bagi sekitar 200 unit rumah. Dan jika sistem akses Internet dengan DPL akan diaplikasikan, maka agar sistemnya menjadi ekonomis maka sekitar 5-15 % dari seluruh jaringan mesti ikut serta dalam sistem DPL. Sementara di Amerika Serikat distribusi listrik ke rumah tangga umumnya dilangsungkan dengan alat berupa transformer yang melayani sekitar 15 rumah. Namun hampir dapat dipastikan perbedaan tersebut takkan merupakan kendala besar. Perusahaan HomePlug Powerline Alliance di Amerika kini juga sedang mengembangkan standardisasi dan aplikasi riset tahapan akhir guna meluncurkan akses Internet lewat jaringan listrik yang diintegrasikan dalam sistem edukasi & hiburan rumah tangga hingga siap dipasarkan pada akhir tahun ini juga. Group riset ini mengikutsertakan 13 perusahaan raksasa IT di Amerika antara lain ; Cisco Systems, 3Com, AMD, Compaq Computer, Texas Instrument , Diamond Multimedia dan lain-lain.